FF Jaejoong Jiyeon (JaeYeon Couple) Part 10

image

       IF I RULED THE WORLD
                  (part 10)

Author :
Erni Eyexs

Twitter :
@ernieyex

Instagram :
@erni_eyexs

Main Cast :
Park Jiyeon (T-ara)
Kim Jaejoong aka Hero (JYJ)

Other Cast :
Choi Siwon (Super Junior)
Kim Myungsoo aka L (Infinite)
Shin Min Ah
Lee Junki
Lee Jongsuk

Songfict :
Chen (EXO) To Heaven

Genre :
Romance, Hurt, Bondage,
Family, NC 21+

Length :
Chaptered

A/N :
HAPPY READING!
DON’T PLAGIARISM!
.
.
.
.
.
Choi Siwon, namja itu hanya dapat membukakan mulutnya lebar saat melihat penampilan namja yang ada dihadapannya saat ini.

“Apakah terlihat aneh?” Tanya sang namja saat melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Choi Siwon padanya.

“Omo! Ternyata aku benar! Ya, sangat benar! Hahaha….”

Hero, namja itu hanya dapat tersenyum kaku melihat tawa Siwon yang menurutnya sangat aneh itu.

“Sajangnim! Kau memang benar Sajangnim Kim Jaejoong!”

Ya, penampilan Hero yang selama 5 tahun terakhir ini seperti seorang preman pasar kini benar-benar terlihat serupa dengan sosok Kim Jaejoong, seorang pengusaha muda kaya raya pemilik Kim Corporation. Rambut hitam yang kini di potong pendek, kemeja putih dengan setelan jas berwarna navy semakin membuat namja itu semakin tampan.

“Kita akan pulang ke rumahmu, sajangnim!”

“Ne?”

“Kau pasti akan sangat senang bertemu dengan penghuninya nanti.” Jawab Siwon dengan senyum jahil menghiasi wajahnya.

“Kuharap kau kembali mengingat masalalu mu setelah bertemu dengannya!” Tambahnya penuh harap.

Kini keduanya tengah menaiki ferrari hitam milik Choi Siwon menuju kediaman Kim Jaejoong.

“Sajangnim! Ige!”

Jaejoong menerima sebuah dompet yang di berikan oleh Siwon padanya.

“Itu milikmu, sajangnim!” Tambah Siwon yang melihat ekspresi bingung di wajah Jaejoong saat menerimanya.
Jaejoongpun membuka dompet tersebut.
Benar. Itu adalah yeoja yang tengah ia cari.
Park Jiyeon.
Foto yeoja itulah yang pertama kali ia lihat saat membuka dompet tersebut.

“Apa kau mengingatnya?” Tanya Siwon saat melihat ekspresi Jaejoong yang datar.

Jaejoong tak menjawab. Ia hanya tersenyum tipis menanggapinya. Sangat tipis, bahkan semut sekalipun tak dapat melihatnya.

“Hutangku akan ku bayar nanti!” Siwon kembali membuka suaranya.

“Mwo?” Tanya Jaejoong yang kembali di buat tidak mengerti dengan ucapan Siwon.
Siwon menampilkan sederet gigi putihnya pada Jaejoong.

“Aku menggunakan beberapa uangmu! Mianhae, aku tidak meminta ijin terlebih dahulu padamu! Biaya pernikahanku masih kurang, maka dari itu aku tidak punya pilihan lain selain menggunakannya.” Jawab Siwon masih tetap fokus menyetir ferrarinya.

“Anda akan menikah?”

“KYA! KITA INI AKRAB! SANGAT AKRAB! JANGAN MENGGUNAKAN BAHASA SEFORMAL ITU DENGANKU!” Siwon langsung menutup mulutnya menggunakan sebelah tangannya saat menyadari bahwa ia telah berani berteriak pada sajangnimnya itu.

“Jeo-jeoseonghamnida!” Tambah Siwon merasa bersalah.

“Eonje?”

“Ne?”

“Menikah!”

“Eoh, igo! Aku akan menikah 2 minggu yang akan datang. Hihi…” Jawab Siwon senang saat membayangkan bahwa ia akhirnya akan menikah dengan yeoja yang amat di cintainya selama ini, Lee Chaerin.

“Chukkae!” Ucap Jaejoong tulus memberikan selamat untuk Siwon.

“Eoh, ne! Kamsahamnida!”

Keduanya terdiam.
Jaejoong masih terpaku menatap foto seorang Park Jiyeon.

“Eoh, sajangnim! Kau perlu mengetahui ini. Publik tidak mengetahui bahwa kau telah meninggal dunia. Ini akan mudah bagimu untuk kembali muncul dihadapan publik. Hanya saja, kupikir akan lebih baik untuk sementara waktu ini kau tidak muncul sampai kita mengetahui siapa dalang dibalik tragedi helikopter 5 tahun silam!”

Jaejoong tidak menjawab. Ia hanya menyimak setiap informasi yang diberitahukan oleh Siwon padanya.

“Dan selama kami fikir kau telah meninggal dunia, Kim Myungsoo lah yang menggantikanmu memimpin perusahaan.”

Kim Myungsoo?
Ya, dongsaengnya.
Ia ingat saat Siwon memberitahukan perihal keluarga Kim pada dokter Lee Jongsuk.

“Yang mengetahui kau telah meninggal dunia hanyalah tuan besar Kim, nyonya besar dan juga Kim Myungsoo. Tuan besar Kim meminta agar kematianmu di sembunyikan dari publik. Beliau tidak ingin nama besar keluarga Kim tercemar hanya karena kecerobohan sebuah helikopter yang menewaskan sang CEO. Ini akan membawa dampak buruk menurut beliau. Itu sebabnya kematian sajangnim tidak di publikasikan.”

Jaejoong masih terdiam. Ia harus mempelajari banyak hal lagi tentang keluarga itu.

“Aku dan calon istriku, Lee Chaerin, kami adalah salah satu dari mereka yang mengetahui perihal kematianmu. Park Jiyeon, foto yeoja yang ada di dalam dompet itu adalah salah satu publik yang kami bohongi. Ia tidak mengetahui perihal kematian sajangnim. Ini sudah 5 tahun lamanya ia menunggumu.”

Park Jiyeon!
Kini ia mengerti kenapa yeoja itu menangis malam itu, malam dimana pertama kali mereka berdua bertemu.
Inikah alasannya?
Yeoja itu pasti sangat merindukan sosok Kim Jaejoong yang entah benar atau tidak sosok itu adalah dirinya.

“Kim Myungsoo!” Akhirnya Jaejoong mengeluarkan suaranya.

“Ne?”

“Ada hubungan apa antara Jiyeon dengannya?”

“Mwo? Kenapa kau menanyakan hal itu? Apa kau pernah melihat Myungsoo bersama Jiyeon sebelumnya?”

Jaejoong tak menjawab. Ia hanya membutuhkan jawaban,  bukan menjawab kembali pertanyaan.

“Arraseo!” Jawab Siwon.

“Ternyata sifat aslinya masih menepel!” Gerutu Siwon.

“Yang ku tau, dulu saat Elementary School mereka berdua sekolah di sekolah yang sama.” Jawab Siwon pada akhirnya.

“Hanya itu?” Tanya Jaejoong mengerutkan kedua alisnya.
Lalu bagaimana dengan ciuman itu?
Ciuman saat keduanya berada didalam mobil.
Apa mereka berdua berselingkuh dibelakangnya selama ini?
Tidak mungkin!
Terlihat dengan sangat jelas bahwa Jiyeon begitu mencintai sosok Kim Jaejoong.

“Waegeurae? Bagaimana kau bisa berfikir hal lain selain itu?” Tanya Siwon balik yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jaejoong.

“Benar! Ia Kim Jaejoong!” Batin Siwon yang menyadari bahwa Jaejoong bukanlah tipe orang yang suka jika pertanyaannya dijawab dengan pertanyaan.

“Mwollayo. Yang ku ketahui hanyalah itu!” Jawab Siwon jujur.

Jaejoong hanya dapat menghembuskan nafasnya.
Tidak ada jawaban jika seperti ini. Batinnya.

“Eoh, masalah dompet. Sebagian sudah digunakan untuk keperluan Jiyeon. Kau menitipkannya sebelum kecelakaan itu terjadi. Ia telah berhasil masuk universitas jurusan keperawatan. Kini ia tengah magang di Seoul Hospital. Ia gadis yang ceria. Meski selama ini ia selalu bersikap baik-baik saja
, namun aku tau bahwa ia begitu merindukanmu.”

Ya, tanpa Siwon beritahupun ia sudah mengetahuinya saat pertama kali Jiyeon memeluk dan mengira bahwa ia adalah Kim Jaejoong.
Ya, mengira?
Bagaimana kalau perkiraan itu salah?
Bagaimana kalau ternyata ia bukanlah sosok Kim Jaejoong yang Jiyeon dan Siwon kira?

“Bagaimana hubunganku dengan Jiyeon?” Tanyanya kembali.

“Mwo?”

“Bagaimana kami berdua bisa saling bertemu dan jatuh cinta?”

“Apa……Apa harus ku ceritakan dari awal?”

Jaejoong kembali terdiam.
Siwon harus kembali menghembuskan nafasnya. Sepertinya hari ini ia akan banyak berbicara.
Air!
Setidaknya Jaejoong harus menyediakan air minum untuknya.
Pasti akan sangat melelahkan nantinya!
Benar, bukan?

“Aku hanya akan menceritakan apa yang ku ketahui. Masalah apa yang kalian lakukan saat berdua saja selama ini, aku tidak tau sama sekali. Apakah kalian berdua sudah melakukan itu……..” Siwon kembali membekap mulutnya sendiri.

“Mian!” Lanjutnya. Ia pun melepaskan kembali tangannya dan kembali menceritakan JaeYeon couple ini.

“Hari itu, tiba-tiba kau memintaku menghubungi seluruh agensi keartisan yang ada di Korea untuk menolak setiap peserta audisi yang memiliki nama Park Jiyoung. Aku tidak tau alasannya, aku hanya diperintahkan seperti itu olehmu. Sampai aku mengetahui tujuan utamamu adalah untuk seorang yeoja Senior High School bernama Park Jiyeon yang kau undang untuk menemuimu di restaurant waktu itu. Lalu aku berfikir, apakah ini alasanmu melakukan semua itu? Kau terlihat begitu terobsesi padanya. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, sehingga kau memanfaatkan impian eonnienya yang tak lain adalah Park Jiyoung. Kau pun berhasil mendapatkannya dan membuat eonnie Jiyeon debut sebagai seorang artis terkenal dengan nama panggung Kahi. Beberapa hari setelah itu, kau memintaku untuk menyelidiki hubungan antara Jiyeon dan juga Myungsoo yang ternyata mereka berdua adalah siswa yang sekolah di sekolah yang sama saat Elementary School.”

Jaejoong kembali mengerutkan keningnya.
Hanya itukah hubungan antara Jiyeon dengan Myungsoo? Ia kembali membatin.

“Kalian berdua pun tinggal bersama. Kau membeli rumah yang sudah kau siapkan untuk tinggal bersama yeoja itu. Semakin hari aku semakin melihat tumbuh benih cinta di antara kalian berdua. Sungguh saat itu aku merasa iri melihatnya. Kalian berdua begitu terlihat saling mencintai satu sama lain meski aku tau sejak awal kaulah yang memiliki perasaan itu. Hingga peristiwa itu terjadi dan kalian berduapun akhirnya terpisah selama 5 tahun terakhir ini.”

“Kenapa saat itu aku menaiki helikopter?” Tanya Jaejoong mulai menganalisis kejadian 5 tahun silam.

“Pagi-pagi sekali cabang perusahaan yang ada di Korea Utara tiba-tiba anjlok. Bisa dibilang bangkrut dalam semalam. Hal yang aneh karena semua pemegang saham yang ada di sana tiba-tiba mencabut semua saham mereka. Entah dengan alasan apa, itulah penyebab utamanya. Aku tidak tau bagaimana kau bisa memilih menaiki helikopter di banding menaiki pesawat terbang sebab saat itu kau langsung menyuruhku untuk mengantarkan Jiyeon karena kau harus pergi ke sana dan memintaku untuk memberitahukannya pada Jiyeon perihal kepergianmu ke Korea Utara. Dipagi itu pula, kau menitipkan dompetmu padaku untuk memenuhi semua kebutuhan Jiyeon nantinya.”

“Apa kau mencurigai seseorang atas insiden ini?” Tanya Jaejoong kembali.

“Aku tak mencurigai siapapun. Pasalnya, polisipun mengatakan bahwa ini adalah murni kecelakaan.”

Keduanya terdiam. Mencoba mencari jawaban atas pertanyaan siapa sebenarnya dalang dibalik semua ini?

“Siapa yang paling di untungkan atas meninggalnya Kim Jaejoong?”

“Diuntungkan, yah?” Siwon terlihat berfikir. Mencoba menerawang kejadian masa lalu.

“Kupikir tidak ada. Karena tidak ada yang tau bahwa kau mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Ini semakin rumit!” Siwon mulai prustasi.

“Bagaimana dengan Myungsoo?” Tanya Jaejoong.

“Ne?”

“Bukankah dia yang menggantikan posisi Kim Jaejoong?”

“Ya, memang dia yang mendapatkan posisi itu. Tapi itupun terpaksa tuan besar kim lakukan karena ia tidak memiliki pewaris lain. Saat itu Myungsoo pun masih duduk di bangku Senior High School. Ia pun tidak mudah mendapatkannya. Banyak protes dari para komisaris pemegang saham lainnya yang tiba-tiba mendapatkan pimpinan baru, terlebih tuan muda Myungsoo belum lulus sekolah dan saat itu tuan besar Kim hanya mengatakan pada mereka bahwa kau tengah berlibur dan tidak bisa memimpin perusahaan untuk sementara waktu.”

Keduanya menghela nafas. Tidak ada titik terang sedikitpun dari penjelasan Siwon.

“Jadi benar. Kuncinya hanyalah si pilot yang terakhir kali bersama Jaejoong saat itu.”

“Eoh, pilot! Aku sudah menyelidikinya. Namanya Ravi. Berasal dari Busan. Menurut laporan yang ku peroleh, ia memiliki 2 orang putera yang saat itu masih berusia 2 tahun dan satu lagi masih berada dalam kandungan istrinya. Ia bersih tak memiliki catatan buruk apapun dari pihak kepolisian.”

“Bagaimana dengan keluarganya? Apa mereka semua tinggal di Seoul?”

“Mereka di Busan. Ravi bekerja sebagai pilot helikopter di Seoul.”

“Bagaimana bisa ia berhubungan dengan Kim Corporation? Kenapa ia yang ditunjuk menjadi pilot untuk helikopter yang akan kugunakan pagi itu?”

“Eoh, aku tak memikirkan hingga sejauh itu. Kalau ia bukan dari perusahaan kita, pasti ada seseorang yang sejak awal sudah membayarnya. Ini kasus pembunuhan berencana. KYA! INI MENJIJIKAN! SIAPA SEBENARNYA ORANG JAHANAM ITU?” Teriak Siwon prustasi.
Masih banyak teka-teki yang harus di pecahkan dalam kasus ini. Tidak mudah kembali membuka buku yang sudah 5 tahun tertutup. Mungkin sudah usang dan berdebu, dan semoga saja tulian didalamnya masih dapat dibaca dan tidak memudar.
.
.
.
.
.
Myungsoo memijat pelan pelipisnya.
Kejadian semalam benar-benar membuat pikirannya kacau hari ini.

~FLASHBACK ON~

Jiyeon meronta sejadinya, berusaha melepaskan diri dari sosok Myungsoo yang ada di hadapannya. Jiyeon hanya mampu meronta dengan badannya yang kini di dekap Myungsoo. Jiyeon terus menjerit dan menangis berusaha meminta pertolongan, berharap ada yang mendengarnya.

Myungsoo kemudian menjilat leher putih Jiyeon dan tangan kanannya meremas dada kiri Jiyeon. Myungsoo semakin gila. Ia menjilat dengan kasar leher Jiyeon. Myungsoo mengangkat pakaian Jiyeon sebatas leher.

Jiyeon meronta, menangis, ia berusaha keluar dan melawan.
Myungsoo semakin menakutkan kala ia mampu melihat gundukan putih kenyal milik Jiyeon yang kini hanya terhalang bra berenda hitam. Myungsoo langsung menjilat dan menghisap gundukan putih itu dengan tangan kirinya, meremas dada kiri Jiyeon dan tangan kanannya menjambak rambut Jiyeon agar yeoja itu mendongak ke atas.
Jiyeon hanya bisa menangis merasakan geli dan sakit.

Myungsoo menurunkan bra Jiyeon.
Terlihat kini dada Jiyeon yang sesungguhnya. Putih, mulus, namun tidak terlalu besar. Putting berwarna cokelat yang sangat menggoda, sekiranya itulah yang ada dipikiran Myungsoo.

“Jika kau tidak menghentikannya, Kau akan melihat mayatku keesokan harinya!”

Bagaikan sebuah mantra, Myungsoo langsung kembali pada kesadarannya.
Tuhan, apa yang sudah ia lakukan?

~FLASHBACK OFF~

Jiyeon, yeoja itu pasti sangat membencinya sekarang. Ia pasti tidak ingin lagi bertemu dengannya. Ia sudah melecehkan yeoja itu, melukainya, menyakiti yeoja yang sudah membuat ia jatuh cinta dengan sempurna padanya.
.
.
.
.
.
“Jadi ini anaemu, Junki-Ah!” Ucap Lee Jongsuk pada sosok Lee Junki yang tak lain adalah sepupunya. Sama seperti hubungannya dengan Lee Chaerin.

“Ne, Sukkie-Ah! Mian karena belum memberitahukan ini sebelumnya!” Jawab Junki menyesal.

“Naneun, Lee Jongsuk imnida. Saya adalah sepupu dari nampyeonmu ini. Kami berdua sama-sama tampan, bukan?”
Ketiganya terkekeh mendengar celoteh Jongsuk.

“Aissh, Junki-Ah ternyata pintar mencari seorang anae. Kau tampak lebih cantik jika tersenyum seperti itu!” Goda Jongsuk.

“Jangan menggodanya! Dia anaeku!”

Jongsuk dan Min Ah kembali terkekeh melihat Junki yang sepertinya cemburu atas pujian yang Jongsuk berikan untuk anaenya itu.

“Lihat! Dia cemburu pada sepupunya sendiri! Pabo!” Senyum jahil menghiasi wajah Jongsuk.

“Eoh, kau hanya akan memperkenalkan anaemu padaku tanpa memberitahukan namanya padaku, Lee Junki-Ssi?” Ejek Jongsuk mengingatkan.

“Shin Min Ah imnida. Bangabseumnida, Jongsuk-Ssi!” Jawab Min Ah memperkenalkan diri.

“Omo, kyeopta!” Timpalnya.

“KYA!” Teriak Junki kesal.

Ketiganya kembali terkekeh.
Min Ah berfikir, apa yang kurang dari kehidupannya sekarang?
Junki sudah sangat sempurna sebagai nampyeonnya selama ini. Memberikan rasa aman, nyaman dan bahagia untuknya.
Kenapa ia masih merasa kurang?

~Tok-Tok-Tok~

Kekehan ketiganya terinterupsi saat mendengar suara ketukan pintu dari luar ruang kerja Jongsuk.
Ya, ketiganya saat ini tengah berada di dalam ruangan Dr. Lee Jongsuk di Seoul Hospital.

“Masuk!” Perintah Jongsuk.

Shin Min Ah yang ikut menoleh ke arah pintu langsung melebarkan matanya sempurna saat melihat sosok yang amat ia kenal. Sangat dikenalnya.

“Eoh, Jiyeon-Ah! Masuklah!” Perintah Jongsuk saat melihat Jiyeonlah yang membuka pintu ruangannya itu.

Jiyeon yang belum menyadari kehadiran Min Ah hanya dapat melangkah maju mendekati sosok Jongsuk.

“Jongsuk uisa, Eunjung uisa meminta anda untuk menggantikan beliau memeriksa pasien dikamar 149. Beliau harus pulang lebih awal! Kudengar eomma beliau sakit!”

“Eoh, jeongmalyo?” Jongsuk sedikit terkejut.

“Kenapa ia tidak menghubungiku!” Gumamnya.

“Geurae, tolong kau jaga pasien tersebut sampai aku tiba di sana Jiyeon-Ah!”

“Ne, algeseumnida uisa. Kalau begitu, saya permisi dulu!” Jiyeonpun membungkukkan sedikit tubuhnya dan berbalik keluar dari ruangan Lee Jongsuk.

Min Ah hanya menunduk terdiam. Ia dapat melihat sosok Jiyeon yang keluar ruangan melalui ekor matanya. Tanpa Min Ah sadari, Junki pun menyadari sikap Min Ah yang berbeda ketika melihat kedatangan perawat tersebut.
Apakah Min Ah mengenalnya? Batin Lee Junki.

“Sepertinya pertemuan hari ini cukup sampai disini dulu! Kau tah bukan, aku ini sangat sibuk!”

“Ne, saking sibuknya sampai lupa untuk mencari pasangan hidup.” Sindir Junki.

“Ck, aku tidak lupa. Aku hanya belum siap!” Elak Jongsuk.

“Belum siap untuk apa? Kau sudah sangat siap melakukannya!” Protes Junki.

“Jangan memprovokasiku, Lee Junki-Ssi! Kita akan bertemu kembali di pernikahan Chaerin 2 Minggu lagi. Pastikan kalian berdua hadir atau yeoja itu akan memanggang kalian berdua hidup-hidup!”

“Arra arra arra. Aku lebih banyak mengenalnya dari pada kau, Lee Jongsuk uisa.”

“Ck, geurae. Nan khalke. Tutup pintunya jika kalian ingin meninggalkan ruangan ini!”

“Ne!” Jawab Junki mengiringi kepergian Jongsuk.

“Neo gwaenchana?” Tanya Junki hati-hati pada Min Ah.

“Ne?” Sepertinya Min Ah baru saja kembali dari dunianya sendiri.

“Kau terlihat pucat!” Junki mengusap lembut pipi Min Ah.

“Kita akan membeli makanan dimana hari ini? Atau ada tempat yang ingin kau kunjungi?” Tanyanya seraya mengelus lembut rambut panjang terawat anaenya itu.

Min Ah terdiam. Cukup lama. Akhirnya ia pun membuka kembali suaranya.

“Appa. Aku belum menemuinya semenjak kembali ke Korea.” Jawabnya.

“Geurae, hari ini kita akan menemui beliau!” Junki tersenyum hangat lalu mengecup lembut kening Min Ah.
Sosok nampyeon yang benar-benar sempurna, bukan?
.
.
.
.
.
Jiyeon, yeoja itu menatap tajam sosok namja yang saat ini tengah menyandarkan punggungnya pada pintu ferrari hitam miliknya yang terparkir di depan Seoul Hospital tempat Jiyeon bekerja.
Namja itu langsung berdiri tegap saat menyadari kehadiran yeoja itu.

“Jiyeon-Ah!” Panggilnya.

Jiyeon mengalihkan pandangannya dengan malas. Ia pun berbelok arah, namun langsung di tahan oleh sang namja. Dengan kesal yeoja itu langsung menghempaskan tangannya kasar.

“Jangan menyentuhku! Jangan pernah menemuiku dan jangan pernah memanggil namaku!” Ucapnya tanpa berniat memandang wajah sang namja.

“Mianhae!” Hanya kata itu yang dapat di ucapkannya. Ia benar-benar menyesal dengan kejadian malam sebelumnya yang sungguh tanpa ia duga ataupun rencanakan sebelumnya.

“Kim Myungsoo!”

Keduanya langsung menolehkan wajah mengikuti sumber suara yang memanggil nama sang namja yang ternyata adalah Kim Myungsoo itu.

“Apa aku mengganggu kalian?” Tanyanya saat melihat ekspresi keduanya.

“Animida. Tumben oppa kesini. Apa oppa sakit?” Tanya Jiyeon khawatir.

“Aniyo. Aku sengaja ke sini untuk menjemputmu, Jiyeon-Ah!” Jawab sang namja.

“Eoh, bagaimana denganmu Myungsoo-Ah? Sedang apa kau disini?” Tanyanya pada Myungsoo.

Myungsoo terdiam sejenak. Bingung apakah harus berbohong atau menjawab jujur.

“Dia hanya menemui temannya yang sedang dirawat disini. Kami kebetulan bertemu saat aku hendak pulang, Siwon oppa!”

“Eoh, begitu yah! Jadi kau punya teman juga, Kim Myungsoo?” Ejek namja yang ternyata adalah Choi Siwon seraya menepuk pundak Myungsoo cukup keras.

Sementara didalam mobil milik Choi Siwon yang tak jauh dari tempat ketiganya, sesosok namja dengan topi hitam yang cukup menyamarkan wajahnya mengepalkan tangannya hingga buku-buku tangannya yang putih dapat menembus kulit mulusnya. Ia memandang ketiganya geram. Mereka benar-benar terlihat sangat akrab. Apalagi ketika Siwon belum bergabung dengan keduanya. Ia dapat melihat namja yang diucapkan Choi Siwon adalah dongsaengnya tengah menyentuh yeojanya. Yeoja Kim Jaejoong. Ya, ia adalah Hero. Hero yang entah benar atau bukan adalah sosok Kim Jaejoong yang “?”. Bahkan author pun bingung mengatakannya karena Lee Jongsuk yang seorang dokter berpengalaman pun menampik bahwa Hero mengalami amnesia.
Jadi, kondisi apa yang cocok untuk menggambarkan keadaannya saat ini?
Bisakah readers menemukan jawabannya?
Tinggalkan ocehan author dan kembali pada kisah JaeYeon.

Entah apa yang mereka bertiga bicarakan saat author mendeskripsikan tentang keadaan Hero yang berada di dalam mobil Siwon, yang dapat terlihat detik ini oleh mata Hero adalah sosok Siwon yang tengah berjalan kearahnya bersama dengan Jiyeon, minus Kim Myungsoo yang terlihat mematung di tempatnya.
Apa yang mereka bicarakan sebelum Siwon menghampiri mereka?
Muncul pertanyaan itu di benak Hero.

“Siapa namja yang ada di dalam mobil oppa itu?” Tanya Jiyeon pada Siwon yang tak dapat ia lihat dengan jelas siapa sosok yang tengah berada didalam mobil Siwon karena gelapnya malam dan topi yang menutupi setengah wajah sang namja. Sepertinya memang sengaja dilakukan agar orang lain tak dapat mengenalinya.

“Kau akan tau setelah kau bertemu dengannya nanti!” Jawab Siwon dengan senyum jahilnya.

Sementara itu, Myungsoo menautkan kedua alisnya saat menyadari ada sosok namja yang tengah duduk di samping kursi kemudi milik Siwon. Ia dapat merasakan tatapan tajam sosok itu padanya.
Siapa?
Berani sekali ia memberikan tatapan kurang ajar itu padanya?
Apa ia tidak tau siapa Myungsoo?
Kim Myungsoo.
CEO Kim Corporation.
Berani sekali!
Tapi, Myungsoo merasa seperti mengenal dengan baik tatapan itu.
Tapi, siapa?
Sial!
Kenapa harus malam hari?
Tatapan itu benar-benar menusuk!
Andai tatapan itu dapat berbicara, mungkin Myungsoo dapat mengartikan bahwa tatapan itu mengatakan
“Akan ku bunuh kau!”
Myungsoo melebarkan matanya.
Siapa dia?

Sepi, Ccanggung, dan terasa aneh.
Itu yang dapat Siwon rasakan dari keadaan ini. Tak ada yang bersuara semenjak dalam perjalanan hingga tiba di kediaman Jaejoong dan juga Jiyeon saat ini. Tadinya Siwon berfikir ia tak akan repot-repot menjelaskan apapun pada Jiyeon karena pasti akan lebih baik jika Jaejoong sendirilah yang menjelaskannya. Namun hingga Hero yang mungkin benar adalah Jaejoong membuka topinya dan memperlihatkan dengan jelas wajahnya, tak ada satupun ucapan yang keluar dari mulut Jiyeon maupun Jaejoong. Tangis haru yang Siwon pikir akan Jiyeon berikanpun tidak ada mengingat penantian yeoja itu demi Jaejoong selama 5 tahun ini begitu setia dan pasti begitu sangat merindukannya. Semua hal yang ia pikirkan akan terjadi pada dua insan yang telah terpisah selama 5 tahun itu salah. Meleset. Dan jauh dari apa yang ia perkirakan sebelumnya. Hanya tatapan datar tak bermakna yang dapat Siwon rasakan dari keduanya. Membuat ia merasa sesak dan merasa tengah berada di dunia lain saja. Atmosfer aneh dan menyebalkan.
Ada apa ini? Batinnya.

“Ehem!” Siwon berusaha memecah keheningan.

Tak ada yang bergeming.
Tuhan! Sepertinya kau kembali menguji kesabaranku! Batinku, Choi Siwon.

“Kya! Apa kalian lapar? Apa ingin ku belikan makanan? Kalau begitu aku akan membelikan makanan dan….”

“Tetap di sini, oppa!” Suara pertama yang keluar dari mulut seorang Park Jiyeon. Mungkin lebih terdengar seperti sebuah perintah.

Siwon menelan salivanya. Jiyeon ternyata jelmaan kedua dari Jaejoong.
Bagaimana bisa?
Nada perintah yang seolah tak terbantahkan itu sama dengan Jaejoong.
Selamatkan Siwon dari situasi ini!
Bahkan Siwon belum menikah!
Setidaknya tunggu 2 minggu lagi hingga ia selesai menikahi Chaerin!
Ratap seorang Choi Siwon.

“Kau pulang?”

“Hm!”

Benar-benar aneh.
Ada apa dengan keduanya?
Mereka tidak seperti orang yang baru bertemu setelah 5 tahun berpisah.

“Ada apa ini sebenarnya?” Tanya Siwon mulai prustasi seraya mengacak rambut yang sudah ia tatan serapi mungkin itu.

“Kau ingin mandi? Apa ingin ku siapkan air hangat?”

“Hm!”

Selalu itu.
Pertanyaan bodoh dan jawaban yang juga bodoh yang selalu keluar dari mulut keduanya.

“KYA! ADA APA DENGAN KALIAN BERDUA? KALIAN TIDAK SALING MENANGIS BERPELUKAN ATAUPUN MELEPAS RINDU SETELAH 5 TAHUN BERPISAH! APA HARUS AKU YANG MELAKUKAN ADEGAN ITU, EOH? APA KALIAN INGIN MEMBUATKU MATI SEBELUM AKU MELANGSUNGKAN PERNIKAHAN YANG HANYA TERSISA 2 MINGGU LAGI, EOH?” Sembur Siwon. Ia benar-benar kesal dengan situasi seperti ini.

“Menangis, ya?”

Jaejoong dan Siwon langsung menatap Jiyeon saat yeoja itu kembali membukakan suaranya.

“Apa masih bisa?” Jiyeon tersenyum miris.

“Ada apa iniiiiiiiii?” Rengek Siwon. Sepertinya namja inilah yang siap untuk menangis.

“Air mataku sepertinya sudah kering dan habis. Menangisi namja yang bahkan tak pernah memikirkanmu.”

“Apa maksudmu, Jiyeon-Ah?” Tanya Siwon tidak mengerti.

Jaejoong yang sudah mengerti hanya mampu terdiam tak bergeming.

“Kau tak mengajak yeoja bernama Suzy itu kemari?” Tanya Jiyeon masih dengan senyum mirisnya.

“Suzy? Siapa lagi itu? Tolong jelaskan semua ini! Kalian berdua terlihat aneh!” Tambah Siwon mengurut pelipisnya.

“Hm!” Jawab Jaejoong kembali mengacuhkan Siwon.

“KYA! SIAPA SUZY? APA YANG SEBENARNYA TERJADI ANTARA KALIAN BERDUA?” Teriak Siwon di ujung tanduk.

“Bagaimana dengan Myungsoo? Kalian berdua terlihat sangat akrab!”

“Hm.”

“Geurae! Kesabaranku sudah habis! Terserah kalian berdua mau melakukan apapun! TERSERAH! NAN KHALKHE!” Akhirnya Siwon pun menyerah dan memilih meninggalkan arena pertempuran antara JaeYeon couple ini.

Hening. Entah selama berapa menit keduanya tak ada yang bersuara. Hingga Jaejoong merasa jengah dengan keadaan tersebut. Apalagi bayangan-bayangan tentang kebersamaan Jiyeon dengan Myungsoo, Semakin membuat ia merasa kesal.

“Ada hubungan apa kau dengan Myungsoo?” Tanyanya tajam.

“Apa aku harus menjawabnya?” Bukannya menjawab, Jiyeon malah balik bertanya. Beruntung Siwon sudah lebih dulu enyah dari sana, mungkin Siwon pun akan merasa berada didalam kandang harimau jika masih tetap di sana dan menyaksikan keduanya yang membuat suasana semakin mencekam.
Hey! Ini bukan FF bergenre horor, bukan!

“Apa kau berselingkuh dengannya?” Kembali Jaejoong menyuarakan hatinya.

“Bagaimana denganmu?” Jiyeon rupanya tak mau kalah.

Sepertinya kesabaran Jaejoong mulai habis. Dengan kasar ia menarik Jiyeon dan langsung memojokkannya ke dinding.

Jiyeon meringis kesakitan merasakan punggungnya membentur tembok. Bagai dejavu, namun dengan namja yang berbeda.

“Jadi…..” Jaejoong menggeram. Amarahnya membuncah.

“Kalian berdua benar-benar berselingkuh di belakangku, hm?”

Jiyeon, detik itu juga ia ingin membungkam mulut Jaejoong. Sungguh, ia merasa bahwa ialah yang menjadi satu-satunya tersangka di sini. Sedangkan yang ia ketahui adalah bahwa Jaejoonglah yang telah mengkhianatinya selama ini.

“Jalang!”

Jiyeon melebarkan matanya saat kata itu benar-benar keluar dari mulut Jaejoong.
Benarkah namja itu mengucapkannya?

“Ck, ne. Kau benar. Aku ini jalang! Lalu, bagaimana denganmu? BAGAIMANA DENGANMU, KIM JAEJOONG? KAU MERAMPAS HIDUP SI JALANG INI SEJAK AWAL. SETELAH MEMBUATNYA TERGILA-GILA PADAMU, KAU MENINGGALKANNYA DAN BERSAMA YEOJA LAIN. SEKARANG KAU DATANG KEMBALI MENEMUI SI JALANG INI. APA MAUMU SEBENARNYA? APA KAU BENAR-BENAR INGIN MEMBUATNYA GILA, HAH?” Akhirnya. Akhirnya yeoja itu meluapkan semua emosinya.

Jaejoong nampak terkejut melihat reaksi yeoja itu.

“Neo! Jika kau memang benar-benar tidak menyukaiku, sejak awal harusnya kau melakukan itu! Jangan mengatakan cinta atau bersikap manis terhadapku! Aku….” Jiyeon menunduk, berusaha menyembunyikan rasa sakit yang selama ini ia tanggung seorang diri.

“Aku ini siapamu?
Aku juga tidak tau.
Apakah hanya sebuah mainan atau apa.
Jika memang kau sudah bosan, harusnya kau membuangku bukannya datang dan seolah masih menginginkanku. Itu akan lebih mudah bagiku.”

Jaejoong hanya bisa mematung mendengarnya.

“Kau bilang aku bersekingkuh! Kau bilang aku ini jalang. Lalu, untuk apa kau kembali menemuiku dan menghakimiku seperti ini? Kalaupun bisa, aku lebih memilih menjadi seperti apa yang kau katakan dibandingkan harus memiliki perasaan ini. Perasaan yang sepenuhnya di kuasai oleh sosok Kim Jaejoong. Ini menyakitkan! Aku benci! Benci memiliki perasaan ini! Hiks…” Tangisnya pecah yang hanya dapat membuat Jaejoong terpaku di tempatnya.
.
.
.
.
.
Apakah JaeYeon bisa bersatu?
Bagaimana dengan aksi Min Ah selanjutnya jika mengetahui bahwa Jaejoong masih hidup?
Apakah Siwon dapat menyatukan kembali JaeYeon couple ini?
Bagaimana nasib Myungsoo setelah membuat Jiyeon kembali membencinya?
Nantikan part 11.
Coment jusaeyo!

14 thoughts on “FF Jaejoong Jiyeon (JaeYeon Couple) Part 10

  1. Tegang tegang tegang…. Bagaikan sprti teraliri listrik ribuan volt sja rsa’y, hahahaha…. XD
    Apakah yg akan trjdi dgn kisah mereka??? Jejejejeng….. ^^
    Emang daebak & jjang pkk’y author yg satu ni nih, aku suka bgt cerita’y, apalagi kta2’y ringan, enak & mudah dicerna dgn baik setiap kata’y. Keren dech pkk’y berasa kya lg nyimak drama korea sungguhan ^^ lanjutkan karyamu thor, aku slalu mendukungmu 😉

    Suka

  2. Sma2 thor ^^
    Ada apa? Apaan tuch yg dipukul? Ada lalat yah thor dihidung’y jae? Hehehe…. XD *jgn marah yah thor becanda kok, aku kasih 1000 cinta dech biar author’y ga marah <3<3<3<3<3 x 300 = brp tuch hasil'y??? o_O

    Suka

Tinggalkan komentar